Tahun 2014 bulan Nopember diadakan Kongres Pelajar se Nusantara. Saat itu salah satu agenda Dispendik Surabaya adalah membuat Mural di dinding pagar sepanjang jalan kenjeran pantai lama. Mural dilakukan oleh pelajar SMP/SMA/SMK yang sebelumnya dilakukan penjurian dengan ketat sebelum hasilnya dikanvaskan. Kurang dari dua tahun sejak Juli 2016, karya Pelajar Surabaya telah berubah menjadi Lukisan Cat Putih. Sangat disayangkan. Saat ini kami mencoba menampilkan kembali karya pelajar Surabaya. Semoga ke depan kita mampu menjaga hasil karya apapun. Paling tidak berusaha mendokumentasikan. Ayo ... kenali karyamu lewat foto berikut.
Sumber Internet
:
Mural
Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas
media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.
Berbeda dengan grafiti yang lebih
menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat
semprot maka mural
tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat
tembok atau cat kayu bahkan cat atau
pewarna apapun juga seperti kapurtulis atau
alat lain yang dapat menghasilkan gambar.
Mural Definisi dan Perkembangannya
Selamat pagi hei kawan, dipagi penuh pesona cahaya mentari saat
ini saya akan mencoba berbagi sejarah, definisi fungsi dan tujuan dari mural
(wall image). Setelah brows-browsan kesana kemari comot sana sini akhirnya
rampung juga artikel ini. Terima kasih bwt teman- teman yang telah ridho klw
saya sadur karya-karya penuh inspirasinya baik tulisan maupun gambarnya.selain
sebagai pelaku mural saya juga ingin mencoba untuk menuliskannya, "mari maang".
Definisi
Mural.
Mural berasal dari kata ‘murus’, kata dari Bahasa Latin
yang memiliki arti dinding.Dalam pengertian kontemporer, mural adalah lukisan
berukuran besar yang dibuat pada dinding (interior ataupun eksterior),
langit-langit, atau bidang datar lainnya. Mural menurut Susanto (2002:76)
memberikan definisi sebagai lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang
arsitektur. Definisi tersebut bila diterjemahkan lebih lanjut, maka mural
sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari bangunan dalam hal ini dinding. Dinding
dipandang tidak hanya sebagai pembatas ruang maupun sekedar unsur yang harus
ada dalam bangunan rumah atau gedung, namun dinding juga dipandang sebagai
medium untuk memperindah ruangan. Kesan melengkapi arsitektur bisa dilihat pada
bangunan gereja Katolik yang bercorak Barok yang melukis atap gereja yang
biasanya berupa kubah dengan lukisan awan dan cerita di Alkitab.
Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media
dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.
Berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.
Sejarah dan Tujuan mural.
Akar muasal mural ternyata sudah dimulai jauh
sebelum peradaban modern, bahkan diduga sejak 30.000 tahun sebelum Masehi. Jika
ditilik dari pernyataan sejarah diatas berarti manusia lebih mengenal ekspresi
gambar terlebih dahulu dibandingkan dengan tulisan. Mural dalam perjalananan
seni rupa tidak bisa dilepaskan dari jaman prasejarah kira-kira 31.500 tahun
silam, ketika ada lukisan gua di Lascaux, selatan Prancis. Mural yang dilukis
oleh orang-orang jaman prasejarah ini menggunakan cat air yang terbuat dari
sari buah limun sebagai medianya. Lukisan mural pada jaman prasejarah ini
paling banyak ditemukan, di Prancis, ada sekitar 150 tempat mural ditemukan,
kemudian di Spanyol ada 128 tempat dan di Italia mural ditemukan di 21 tempat.
Gambar mural-mural tersebut sebagian besar banyak menceritakan tentang kisah
perburuan, meramu, juga aspek religius manusia pra sejarah. Terdapat juga
bentuk mural ekspresi dengan gambar cetakan-cetakan tangan sebagai bentuk
ekspresinya. aksi melukis di dinding goa-goa tersebut sebagai bentuk mural
generasi pertama
Pencitraan serupa ternyata ditemukan pula di
Indonesia. Sejumlah gua kapur di Maros dan dinding-dinding kapur di Kolonodale,
Sulawesi Tengah juga menyimpan gambar dinding dari masa prasejarah. Termasuk
dalam mural generasi pertama antara lain imaji-imaji pada dinding piramid di
Mesir, bangunan-bangunan pada masa Romawi, Yunani, Maya, juga tempat-tempat
pemujaan di India dan Tibet.
Mural-mural di abad pertengahan atau zaman Renaissance memperlihatkan indikasi kemajuan yang pesat, baik dari segi teknik, bentuk dan fungsi. Fungsi mural di zaman ini lebih mengutamakan dari segi keindahan, tema dan gengsi status sosial bagi pemilik mural. Pada bagian Interior gereja-gereja di Italia, misalnya, diperindah dengan lukisan bergaya realis romantik, hasil dari rekaan imajinasi seniman kondang dimasa itu seperti karya Michaelangelo, Leonardo da Vinci, dan Raphael yang terinspirasi dari kisah-kisah Al Kitab. Pada masa itu, mural menjadi sebuah trend bagi kalangan jet sets di Prancis, Inggris, dan Jerman . Teknik yang populer digunakan kala itu adalah teknik fresko yakni melukis di dinding yang mencampurkan pigmen pewarna dengan plaster dinding yang baru dilapisi (masih basah) sehingga pigmen pewarna meresap dan merekat kuat pada dinding.
Mural Era Zaman Modern hingga kontemporer dengan tema politik, sosial, hingga tema industrial, diawali dengan lukisan mural size painting karya pablo picasso Guernica yang menceritakan tragedi pengeboman dibagian utara spanyol karena perang sipil di spanyol. Mural modern mulai populer terutama sejak Diego Rivera dan beberapa koleganya menggoreskan kuas pada dinding-dinding kota di Mexico City, Chapingo, Cuernavaca, San Francisco, Detroit, dan New York City Pada tahun 1931 yang kental dengan faham idealisme politiknya. Di negara-negara konflik, seperti Irlandia Utara, mural sangat mudah ditemui di semua dinding kota. Tercatat sekitar 2000 mural dihasilkan dari sejak tahun 1970 hingga sekarang dan dengan demikian Irlandia Utara-lah negara yang sangat produktif menghasilkan mural. Propaganda politik menjadi tema sentral dalam mural tersebut.
Kini mural telah menjadi media ekspresi alternatif bagi para seniman yang ingin menyalurkan aspirasi langsung pada masyarakat. Mural yang terkadang tidak melulu menggambarkan keindahan namun lebih kepada penggambaran keadaan sosial yang bergejolak di masyarakat. apakah mural akan atau telah menjadi sebuah kebudayaan bagian dari masyarakat? Mari kita simak terus perkembanganya..
Mural
adalah sebuah cara atau pengecatan yang mengandung karya seni yang biasa di
aplikasikan pada media dinding dan plafon atau pada permukaan yang bersifat
permanen lainnya. Berbeda dengan seni lukis, Seni lukis adalah salah satu
cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah
sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. Sama-sama jenis seni lukis, namun perbedaan antara seni lukis yang umum kita kenal dengan mural adalah pada alat dan medianya saja. Apapun itu tetap saja sebuah karya seni.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan. Sama-sama jenis seni lukis, namun perbedaan antara seni lukis yang umum kita kenal dengan mural adalah pada alat dan medianya saja. Apapun itu tetap saja sebuah karya seni.
Dinas Pendidikan Surabaya
Farewell Party, Tutup KPN 2014
Details
Created: 17 November 2014
Selama tiga hari berturut-turut kebersamaan yang telah terjalin
erat diantara para OSIS se-Nusantara yang tercipta melalui Kongres Pelajar
Nusantara (KPN) harus diakhiri dengan sebuah perpisahan, namun perpisahan itu
bukan akhir dari sebuah perjuangan untuk memajukan bangsa secara bersama-sama.
Selasa malam, (11/11) bertempat di gedung Asrama Haji acara malam
perpisahan (farewell party) diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota
(Dispendik) Surabaya guna mengakhiri rangakain kegiatan KPN 2014.
Acara dimulai dengan pertunjukkan tari-tarian yang
diabawakan oleh para pelajar dari SMKN 12 Surabaya, kemudian dilanjutkan dengan
sambutan dan penyerahan cinderamata kepada perwaklian kab/kota yang mengikuti
acara KPN.
Dalam sambutannya, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi,
MM menungkapkan kebersamaan yang telah terjalin dalam KPN dapat dijadikan
sebuah motivasi perjuangan untuk bersama-sama memajukan bangsa dan negara
kedepannya nanti.
Ikhsan menambahkan, pengalaman-pengalaman dalam berorganiasasi
lewat KPN ini diharapkan dapat menjadi bekal para calon-calon pemimpin muda ini
untuk bersama-sama menjadi para generasi emas indonesia yang berakhlak mulia
dan berwawasan global.
Acara tersebut, juga diisi dengan peragaan busana masing
daerah peserta KPN 2014. Tidak hanya peragaan busana, penampilan apik dari
Vertical Six band SMPN 19 mampu membius ratusan pelajar, serta tak kalah
hebohnya dengan penampilan dari PPDB band yang beranggota para pejabat di
lingkungan Dispendik Surabaya.
Pada kesempatan ini juga diserahkan piala sekaligus piagam
kepada para pemenang lomba mural. Juara I diraih oleh tim dari SMAN 6, juara II
diraih oleh tim SMPN 31, dan juara III diraih oleh tim dari SMKN 12.
Untuk special mention direbut oleh SMPN 38 dan SMAN 14.
Kejutan yang tidak disangka-sangka diterima oleh Natab
Webi, pelajar asal Papua tersebut medapatkan sebuah alat komunikasi (HP)
canggih guna mempererat persahabatan antar para peserta KPN lewat jejaring
sosial. Pemberian alat komunikasi tersebut dilakukan oleh Sekretaris Dispendik
Surabaya Drs. Aston Tambuna, M. Si.
Menurut Natab, selama di Papua dirinya tidak memiliki alat
komunikasi tersebut, bahkan ia pun tampak canggung ketika pertama kali
menggunakan HP. Dirinya mengaku senang telah mendapatkan sebuah HP canggih,
karena nantinya akan dibuat berkomunikasi dengan para peserta KPN lainnya.
(Humas Dispendik Surabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar