Sabtu, 19 September 2020

Tri eko

 [13/08 15:38] rudysugengp: Kamis, 13 Agustus 2020.

Tiba-tiba seluruh Tulisan saya lewat WA hilang semua.

Tanpa ada yang tersisa.


Saya membutuhkan Tulisan yang saya share periode Pertengahan Maret 2020 hingga Agustus 2020.


Barangkali masih ada dan belum terhapus.


Mohon kirim "balik"


Terima kasih.

[13/08 15:46] rudysugengp: Kirim kembali.


Beritanya saja.


Kalau ada

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Hari ini ada 78 guru/KS Negeri TK, SD, SMP yang purna terlahir 1959 bulan November dan Desember yang diundang di Gedung WANITA.


03032020

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Kira-kira,  Seni lewat Daring ?

Bagaimana ?


Bu Tri kan sudah menjadi youtuber yang mungkin ada yang mau berbelas kasih ?


Saya sendiri, hingga hari ini belum pernah mengomersilkan Foto/video.


Saya Yaqin, Bu Tri mampu mengarahkan mereka dan mendapatkan dari luar negeri.


Semoga Bu Tri mampu !!!!


 Saya Yaqin pasti Bu Tri Mampu.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Guruku


Karya : Idris


Kau bekerja dengan hati

Yang kau hadapi bukan benda

Tapi jiwa

Tapi yang punya rasa

Yang kau bentuk bukan gedung

Tapi yang akan membangun gedung

Hari hari kau lalui dengan hati

Dengan rasa 

Tak jarang kau korban perasaan

Jengkel marah resah

Tapi itu hilang karena mereka berubah

Berubah 

Berubah  berilmu dan budi

Guruku

Rasanya jasamu tak terbalaskan

Karena yang ada padamu

Telah merasuk dalam diriku

Tak terlupakan

Akan teringat selalu

Marah dan kasarmu bukan bencimu

Tapi itu sayangmu

Sayangmu demi masa depanku 

Sungguh aku tak bisa membohongi diriku

Keberhasilanku atas jasamu

Hanya doaku

Semoga kau petik jerih payahmu

Nikmat abadi di sana

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: KEBETULAN KAH ?


Nama Asli mama Doly yang dimakamkan di makam Belanda-Sukun-Malang adalah D.A CHAVID.


Pernah tinggal di Jarak, dan menjadi icon JARAK.


Nama panjang : Dolira Advonso CHAVID. Nama pendek Dolly Chavid. Yang terkenal dengan sebutan Mama/Tante Dolly.


Saat ini ada virus Corona, Covid-19.

Ada perintah Jaga JARAK.


Lahir : 15 September 1929.

Meninggal : 7 Januari 1992.


APAKAH KEBETULAN ?

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: JAGA JARAK


18 Juni 2014, Prostitusi terbesar se Asia Tenggara yaitu Gang Dolly dan Jarak, daerah Putat Jaya, Kec. Sawahan, Surabaya resmi ditutup di Gedung Islamic Center Surabaya.

Acara dihadiri oleh Mensos, Gubernur Jawa Timur Sukarwo, Ibu Walikota Tri Rismaharini, Polisi, Aparat Birokrasi, dan ikrar Masyarakat Putat Jaya. 

Proses Penutupan memakan waktu, Tenaga, dan biaya.

Akhirnya terlaksana juga.

Nama Dolly sendiri sebagai salah satu icon, telah tidur tenang di pemakaman Sukun Malang.


Nah.... sekarang.

Kita malah disuruh menjaga JARAK, ketika harus berkomunikasi dengan siapapun.


Bahkan di belakang truk selalu tertulis sejak lama, jagalah JARAK.


Jika ingin selamat,

mulai saat ini

JAGA "JARAK"

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: SUASANA DISPENDIK JAGIR


Hari ini, Selasa : 7 April 2020.

Sekitar pukul 14.55 saya sampai di Jagir. Sejak Sabtu, 4 April 2020 pintu menuju Dispendik lewat pintu yang menuju Lapangan Bulu tangkis. Sebelum masuk lebih lanjut harus mengikutinya Kegiatan :

1. Masuk ruang Semprot yang pintu masuk dan keluar lewat plastik.

Instruksi Satpam/Petugas, "Silakan masuk, tutup mata, berputar-putar, cukup".

Petugas sambil menyemprotkan cairan yang tinggal dipencet.

2. Bila mengumpulkan berkas/Surat/apapun harap diletakkan di meja Satpam. Selesai, pulang.

3. Jika ingin menemui Pejabat dan staff Dispendik ditanya bukti WA. Bila tak dapat membuktikan maka tidak boleh bertemu.


Demikian prosedur ke Dispendik.


Di dekat meja Satpam, hari ini bertemu Bu Sis dan pak Matrai.


Saya sendiri harus bertemu Bu Mamik, karena tidak dapat menunjukkan bukti WA, maka tidak diperkenankan.


Selama saya menunggu, bertemu dengan Pak Aries, Bu Ike, dll. Saat ditanya, "Mau bertemu siapa ?"


Saya jawab, "bertemu ibu Mamik."


Kami tetap menjaga jarak dan cukup, saling sapa jarak jauh.


Akhirnya, saya TELEPON Beliau bahwa saya sudah ada di bawah.


Setelah tamunya pergi.

Saya diantar Satpam menuju ruang Bu Mamik.

Selesai.


Menunggu di Ruang Satpam = 30 menit.

Pulang pukul 16.05.


Demikian pengalaman saya hari ini.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: MAKANAN DAN RESEP


Bagi saya,


Masakan tidak penting.

Apalagi resep masakan.


Karena mulai besok, tidak ada gunanya.

Pukul 5.00 s.d 17.35 tidak boleh dimakan.


Andaikan diantar Gojek, juga aku tolak.

Karena semua makanan dan orang di manapun kena semprot.


Sedangkan menurut Adiwijaya, tidak boleh dibungkus plastik.


Mulai sekarang, biasakan makan secara virtual.

Secara Maya.


Hahaha ...

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: MENUNGGU HASIL TES


Seorang ibu tetap ibu.

Selalu mengingatkan dan tidak pernah lelah.


Ketika cucunya sakit, kasih sayangnya melebihi suami dan anaknya.


Sejak Buka puasa hingga berita ini saya tulis, gelisah, resah, dan TIDAK MAU MAKAN.


Tubuhnya tergoncang, pikiran kacau, dan bibirnya terus melantunkan doa.


Bahkan di Tarawih pertama tahun 2020, Ia memintaku menjadi Imam yang tidak mungkin aku tolak.

Biasanya aku Makmum dan tidak perlu berpikir.


Akhirnya, bacaanku pating belepotan.


Tapi ya .... sudahlah.


Akhirnya ada berita dari menantunya  bahwa hasil Rapid Test untuk cucunya dinyatakan "Negatif"


Sambil berlinangan air mata, ia memanjatkan sujud syukur kepada Illahi Robi.


Semoga selanjutnya, sejak saat ini siapapun terbebas dari COVID 19.


Semoga semua menjadi bahagia.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: SIAPAKAH TEMANMU


Dikala sakit pasti kamu mencari tenaga medis, perawat dan dokter.


Pada jaman dulu, orang sakit cukup pergi ke dukun dan di sembur dengan air terus sembuh (Ingat lagu "Mbah Dukun oleh Alam").


Banyak siswa dan ortu yang membutuhkan guru untuk membentuk pribadi karakter yang ditempa dalam berbagai sosialisasi di sekolah. Ortu mampu membuat siswa menjadi pandai, tapi tidak mampu ketika siswa membutuhkan pertemanan, canda, tengkar, permusuhan untuk menunjukan identitas dan hegemoni dirinya.

Dengan bersosialisasi ditemukan Karakter siswa secara individual yang sebenarnya sejak usia 0 hingga 4 tahun sudah muncul di keluarga.

Di keluarganya siswa dapat menang, tapi belum tentu di Sekolah mampu bersaing.

Di rumah siswa bisa jadi pandai, tapi belum tentu pula di sekolah menjadi yang diinginkan.

Guru menjadi bingung karena harus membandingkan, meranking, memilih anak berbakat, anak yang nyebelin, dan masih banyak kriteria yang disematkan dalam diri siswa.


Di era modern, guru tidak boleh lagi membandingkan, apalagi meranking.

Setiap anak adalah unik yang memiliki Karakter unik pula.

Hal ini nggak mungkin ketika tidak terjadi tatap muka.


Di musim daring yang terjadi di era tahun kembar 2020, semua menjadi maya bahkan semakin tidak jelas.

Bila sebelumnya guru mengenal karakter siswa dari dekat.

Saat Daring, guru sulit mengenalnya kembali, apalagi kalau ortu tidak memiliki HP dan pulsa yang cukup.

Walhasil, guru terbayangkan masa sebelum Daring.


Bagaimana kalau Daring diawali dengan Tahun pelajaran baru ?

Apakah guru bisa mengenal siswa ?


Pertanyaan muncul Siapakah Temanmu ?

Apakah kamu akan mengenalnya ?


Begitu pula dalam kehidupan.

Sejak lahir, kita diajarkan oleh ortu terutama ibu tentang Agama. Sebelum masuk Sekolah siswa telah beragama sesuai kepercayaan.

Bila ortu telah menanamkan Akidah dan Kaidah tentang Allah-Tuhan Yang Maha Esa maka sejak awal kita sudah punya teman.

Sayang sekali seiring waktu kepercayaan ini selalu naik turun.

Perlu dipupuk terus dengan Keimanan agar kepercayaan kepada Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak pernah sirna di hati kita.

Baik dalam suka ataupun duka di musim Pandemi COVID 19, tetap ingat kepada Allah.

Jadikan Allah temanmu di manapun kamu berada.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: AKU MENANGIS SAAT TARAWIH 


Biasanya ketika anak-anakku masih usia SD, aku Tarawih keliling ke berbagai Masjid di Surabaya.


Ampel, Kemayoran, AL Falah, Ceng Ho, Pemkot, dll.

Ada yang 8 rakaat, ada 20 rakaat. Ditambah Witir 3 rakaat.


Aku tidak mau berpikir bagaimana Imam-imam Masjid harus membaca Surah/Surat setiap hari minimal 11 s.d 23 sesudah Isya’. 


Selama ini aku tidak pernah mau menjadi Imam. Karena sesuai namaku dan juga kepandaianku yang tidak pantas untuk memimpin Shalat berjamaah. 


Setelah Musim Pandemi Covid 19, ada himbauan Ibadah di rumah aja. Akhirnya aku jadi Imam. Aku menangis ? Mengapa ? Aku nggak Fasih dan tidak banyak hapal Surah/Surat.  


“Mbah…, Surat e ..kok … pancet ..ae ?”, Celetuk cucuku usai 3 hari Sholat Tarawih.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: RENUNGAN KELIPATAN


1 menjadi 2

2 jadi 4

4 ke 8

8 menuju 16

16 ke arah 32

32 melesat 64

64 beranjak ke 128

128 bergerak 256

256 melipat 512

512 berakhir 1024.


Inilah ukuran dalam Flashdisk, Memori.


Sehingga :

1 Tera = 1024 giga

1 Giga = 1024 Mega

1 Mega = 1024 Kilobyte

1 Kb = 1024 byte.


Jadi ini hitungan aneh Matematika dalam kelipatannya.

Pada umumnya,

1 kilo = 1000 ...


Hitungan Virus juga mengalami kelipatan Ajian Candrabhirawa.


Melawannya dengan berpikir Tenang, usaha Tenang, dan tetap mengabdi pada Hyang Maha Tunggal.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: TEPUK TANGAN


Hari ini

Menjadi Imam Tarawih dapat tepuk tangan dari istri.


Karena menggebu membaca dan menghafalkan surat pendek.


E ...padha rakaat kedua setelah berdiri dari  sujud langsung tancap gas membaca Surah/surat.


Walhasil, lupa baca Al Fatihah.


Akhirnya dapat tepuk tangan.


"Lho...kok istriku, tepuk tangan. Disambung ...cucuku ikut."


Aku berhenti sejenak.

Ingat waktu dulu, apabila imam salah, Makmum mengucap atau tepuk tangan.


Akhirnya, aku lantunkan "Al Fatihah".


Usai sholat, cucuku bertanya pada neneknya, "Mbah ...mau ...kok tepuk-tepuk."


"Kenapa kamu juga ikut tepuk !"


"Kan kata guru ngaji, makmum harus ikut imam."


"Kan yang Imam Mbah Kung. Sedang Mbah Uti tidak ikut.

Kok kamu ikut tepuk."


"Tak kiro..."

"Wis embuh... Mbah !"

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: AKU TAK BUTUH GURU


Apa jadinya kalau suatu hari, anak didik/siswa mogok dan  tidak mau sekolah ?


Apakah guru akan mencarinya ?

Atau membiarkannya.


Dulu sebelum Pandemi COVID 19, memang guru dicari, dibutuhkan dan di elu-elukan.

Apakah saat ini guru merasa dibutuhkan ?


Segalanya tidak nyata.

Bandingkan dengan kaum buruh yang memang bekerja untuk menghasilkan barang.

Bila tidak menghasilkan berarti tidak bekerja. Di rumah saja artinya nggak dapat penghasilan. Selanjutnya harus hidup dan menghidupi dengan cara apa.

Bekerja di rumah memang cocok untuk orang kantoran, pekerjaan Administrasi, dan penjualan online.


Tapi Produksi harus ada 3 unsur yang nyata yaitu Pemilik (Juragan atau Pengusaha) dan Pekerja (buruh), serta barang yang dihasilkan.


Bandingkan dengan Guru dan siswa pada saat ini. Dua unsur memang terpenuhi. Tapi perubahan sikap, tingkah laku, dan karakter bagaimana mengukurnya.


Sudah saatnya guru-guru merenung, benarkah Anda dibutuhkan. Siapa yang membutuhkan.

Saat ini, Anda nggak mampu menilai KI-1, KI-2, dan KI-4.

KI-3, inikah yang dibanggakan yaitu hanya mendapat ilmu pengetahuan.

Itupun kalau ortu punya HP dan pulsa.


Bagaimana kalau suatu hari, siswa kita memilih Home Schooling ?


Jangan merasa bahwa Anda dibutuhkan.

Saatnya SIMBIOSIS MUTUALISME harus benar-benar kita dapatkan.


Ada siswa, guru, dan Ilmu hingga ada perubahan tingkah laku.


Mari kita renungkan sejenak.


Semoga Pandemi COVID 19, segera berlalu dan semua kembali normal seperti sedia kala.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: AKU DAPAT TEPUK TANGAN LAGI


Jumat, karena ada pengumuman di Masjid terdekat bahwa berdasarkan PSBB dan untuk Kesehatan bersama, maka Jamaah dipersilakan Sholat Dhuhur di rumah saja.


Saat jadi Imam, karena sudah agak fasih maka langsung baca Al Fatihah dengan nyaring.


Dapat Tepukan dari istri, disusul cucu.


Akhirnya Al Fatihah dalam hati.


Usai Al Fatihah, dalam hati aku siap-siap membaca Surat yang baru kuhapal yang menceritakan Lailatul Qadar.


Dapat tepuk tangan lagi.


Usai sholat, lagi-lagi cucuku nylethuk, "Kok sekarang sholat, banyak tepuk tangan ?"


"Karena Mbah Kung salah, dan diingatkan Mbah Uti"


"Berarti kalau Mbah salah, aku tak tepuk tangan, ya !"


"Maksudnya ....salah apa ?"


"Pokoke ...Mbah salah, Aku tepuk tangan !"

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: ANAK KAYA


Selama ini orang pasti bermimpi memiliki anak kaya, jadi pejabat, dan sejahtera.

Impian ini nggak salah bahkan diinginkan semua orang tua.

Ada kalanya bila anak bekerja biasa dengan penghasilan pas-pasan sering dianggap bahwa orang tuanya tidak sukses dan gagal mendidik anaknya.


Status sosial dan ekonomi bahkan menjadi isu perbincangan saat Pertemuan, Rapat, Reuni, Temu kangen, bahkan temu keluarga sekalipun.


Semua membicarakan anak, menantu, dan cucu yang sukses dalam berkarier.


Tapi apalah artinya bila orang tua sakit, tak seorangpun menengoknya bahkan ada yang hingga meninggal belum sempat datang ke tempat kuburnya.


Terus kita mau memilih punya anak, cucu, menantu yang bagaimana?


Sementara itu orang dahulu selalu menginginkan semboyan, "Banyak anak banyak rezeki" atau "Mangan nggak mangan pokoke ngumpul".


Semboyan ini tidak salah, karena orang jaman dulu rata-rata memiliki lahan yang relatif luas, usaha yang dapat diwariskan, bahkan sawah dan ladang mampu untuk hidup 7 turunan.


Bagaimana saat ini ?


Jaman telah berubah, lahan ortu semakin sempit, usaha nggak ada yang melanjutkan, dan orang memilih bekerja di bidang jasa lebih-lebih menginginkan untuk berebut menjadi PNS.


Semua itu ternyata tidak berarti bila anak, cucu, dan menantu tidak memiliki pondasi Karakter yang kuat di bidang agama.


Bahkan di musim Pandemi COVID 19, ada anak, cucu, dan menantu yang tidak bisa mudik karena PSBB.


Ayo ....pilih mana.


Nggak punya tapi memahami kondisi ortu.

Atau

Punya segalanya tapi lupa ortu.


Tidak usah dijawab.

Karena keduanya nggak bisa dipilih.


Saatnya kembali ke Fitrah yaitu mensucikan diri untuk dapat berhari raya.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Tulis Tangan.



Mas Mendikbud.


Lelah hati, otak, perasaan, dan semua.

Musim Daring membuat semua bersemangat untuk yang terbaik bagi negeri ini.

Saya salah satu guru di seantero Nusantara merasa sedih dan sekaligus bangga.


Sedih memikirkan jutaan umat manusia terkungkung dalam Pandemi COVID 19.

Sedih karena banyak memberikan tugas pada siswa.

Tidak hanya guru.

Mas Menteri lewat TVRI, selalu memberikan ilmu yang berakhir dengan tugas.

Dinas pendidikan memberikan Tayangan Pondok ROMADHAN Daring yang juga berakhir dengan Tugas.

Pengawas memberikan tugad berakhir dengan tugas pula.

Semua menumpuk pada KS. Selanjutnya meluncur ke Guru.

Muaranya ke Siswa dan Ortu.

Siswa dan ortu lelah dengan habisnya pulsa, Guru menumpuk foto dan video.

HP lemot bin cekat cekot.

Admin semakin repot.

Hanya satu yang masih tersisa di kesedihan adalah Kebahagiaan dan keikhlasan.


Yang membuat aku bangga, segala bentuk dan model Tehnologi Canggih bermunculan silih berganti.

Semua orang pingin menyapa.

Guru di sapa.

Siswa di sapa.

Ortu juga di sapa.


Semoga semua berakhir tanpa kelelahan dan kesedihan.


Sudah banyak yang mengeluh.

Tapi ini ujian.

Semua harus menghadapi ujian ini baik secara sendiri atau bersama.


Terima kasih, Mas Mendikbud.


Semoga tidak ada lagi tambahan tugas untukku dan anak didikku.

Sebab Aku dan Anak didikkku, pingin merasakannya Hari Raya yang sebentar lagi.

Walau di rumah Aja.


Terima kasih,

Bapak Presiden RI

Mas Mendikbud

Gubernur

Walikota/Bupati

Dispendik

Kemenag 

Dinkes

dan

Semua orang yang telah memberi tugas 


Semoga COVID 19, sirna di bumi dan

Bahagia untuk bangsaku.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: MENUNGGU MAKMUM


Biasanya Makmum menunggu Imam. Giliran sholat Tarawih berjamaah di Rumah Aja, Makmum enak-enakan.

Imam sudah siap dengan 13 Surat pendek dalam Al Qur'an dan telah dicatat secara lahir dan batin. 


Memang tidak banyak untuk Sholat berjamaah di rumah. Hal ini tergantung jumlah anggota keluarga. Apalagi di era modern setiap keluarga kecil yang terdiri atas Ayah, Ibu, dan anak memiliki tempat tinggal sendiri.


Seminggu sekali di musim PSBB dan WFH ada 3 tempat yang harus saya datangi untuk tiap Minggu. Praktis di musim Pandemi COVID 19, hanya seminggu di rumah sendiri.


Kekenyangan usai  buka bersama hampir semua Makmum rebahan di tempat tidur. Imam terpaksa menunggu. 

Makmum terkecil nyeletuk, "Mbah nggak sholat Tarawih Jamaah. Apa besok sudah hari raya ?"


"Tunggu kakak dan Mbah Uti bangun", kataku.


Sambil membawa piring dan dipukul dengan sendok, "Sahur ....sahur ....Sahur...sahur"


Penghuni yang tidur bergegas ke dapur untuk ambil piring.

Walhasil...semua tertawa ...bahagia.


Sejenak kemudian semua ambil air wudhu untuk Sholat Isyak, dan  Tarawih berjamaah.


Menjelang malam 17 Ramadhan. Suasana nampak sedikit beda.

"Mbah...tadi kok bolak balik baca...surat Lailatul Qadar ...setiap sholat"


"Supaya kamu tahu kalau hari ini malam 17 yaitu turunnya Ayat Suci Al Qur'an pertama di Goa Hiro''


"Goa Hiro itu...jauh Mbah ?"


"Ya....ada di Mekkah !"


"Mbah pernah ke sana ?"


"Pernah !"


"Ayo .... sekarang ke Goa Hiro !"


"Nanti saatnya kamu pasti akan ke sana dalam rangka ibadah Haji atau Umrah"


"Yo...wis... Mbah. Aku tak tidur lagi. Ngantuk...????"

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: IMAM BERBEDA MAKMUM


Imam adalah sosok pemimpin yang didambakan. Apalagi sebagai pemimpin seharusnya menjadi panutan.

Ada 4 Madzhab yang dipimpin oleh Imam besar Maliki, Hanafi, Syafi'i, dan Hambali.

Pendapat Beliau sering dijadikan rujukan tentang suatu permasalahan.


Bagaimana kalau Imam Sholat berbeda pendapat dengan Makmum dalam banyaknya Sholat Tarawih yang sedang dilaksanakan di bulan Ramadhan.

Siapa yang harus dipercaya. Pendapat Imam atau Makmum.


"Mbah Oma ...tadi ...kok bertengkar dengan Mbah Kung ?", tanya si kecil pada neneknya.


"Mbah Kung salah dalam menghitung jumlah rakaat dalam Sholat Tarawih. Baru sampai 6 rakaat sudah berhenti dan berdoa"


"Kan ...nggak apa-apa, tiap selesai Tarawih berdoa !"


"Ya...tapi Mbah Kung mengajak sholat Witir."


"Berarti... Mbah Kung ..Pikun...ya ...Mbah Oma !"


"Bahaya...ya ... Mbah Oma, kalau Imam Pikun !"


"Mbah Oma. Bagaimana kalau di depan Mbah Kung Sholat,  diberi 4 minuman Aqua gelas. Selesai Sholat Tarawih,  Mbah langsung Minum. Terus selesai sholat minum lagi. Pasti Mbah Kung tidak lupa."


"Ya....selesai Witir...

Mbah Kungmu ...lari...

Ingin ...ke belakang."


"Yo....wis... Mbah !"

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Belum tahu.

Sebab, ...

Dirahasiakan.


Saat pertemuan tadi Siang, pukul 13.00 sampai 14.15 dipimpin oleh Kabid Sekdas. Dibuatkan group khusus merger.


Bu Mamik juga belum menyampaikan tanda-tanda.


Apakah satu dipindahkan satu ditinggal.


Atau keduanya dipindahkan.


Sebab ini era Pak Pomo.


Kalau pak Ikhsan jelas dua-duanya dipindahkan.






Walau saya tidak ikut Rapat.

Karena nggak masuk yang di Merger.


Itulah kira-kira Kesimpulan dari beberapa Nara sumber.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: BERAS-KECAP-MIE-GARAM


Sebagian besar penduduk Indonesia makan nasi yang berasal dari beras. Pada masanya kita pernah menjadi swasembada pangan.

Tidak terasa saat ini, beras yang kita makan sebagian besar dari petani Vietnam. Negara bekas jajahan Perancis sukses mengirim beras ke seluruh Asia Tenggara. Ke Indonesia naik berbagai angkutan termasuk Kapal laut dan berpindah ke rumah kita jadi nasi.


Kecap, tempe, dan tahu tidak asing dan menjadi makanan keseharian. Saat ini bahan baku kita dapatkan dari Negara Adi Daya yaitu Amerika serikat.

Sampailah ke penjual penyetan dan Gorengan hingga mendarat di rumah kita dengan perjalanan panjang mengarungi Samudera Pasifik.


Mie adalah makanan vaporit pengganti nasi.

Memang produk mie, khususnya Mie Intan dan bahan untuk kue menjadi pengganti nasi yang mudah untuk cepat saja.

Bahan bakunya berasal dari RR Cina.


Garam yang dulu oleh buku Ilmu Bumi, IPS dicatat bahwa penghasil garam terbesar adalah pulau Madura sehingga mendapat julukan Pulau Garam dengan Kota Kalianget sebagai Produsen.

Saat ini garam beryodium harus kita datangkan dari Australia.


Belum lagi produk lainnya.

Sudah malaskah Petani kita ?

Petani Padi, Kedelai, Jagung, dan Garam ?

Atau memang kita harus bergantung kepada negara lain ?


Nasi+Kecap+Mie+Garam tersaji dari 4 negara yang melewati Samudera Hindia dan Pasifik.


Saat Pandemi Covid 19.

Saatnya kita berpikir ulang untuk secara perlahan dan pasti memperdayakan para petani.


Saatnya akan tiba.

Sebelum itu, mari menjadi petani kecil di lahan kecil di rumahAja.


Saatnya bergerak dan berinovasi untuk Indonesia yang mandiri.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: "DUDUK... ANGKAT TANGAN... MANTHUK-MANTHUK"


Tarawih di hari terakhir tahun 2020, mendapati Makmun yang hanya duduk di kursi dan ada yang di bawah.


Dengan masih semangat Mbah Uyut yang menginjak usia 83 tahun masih ikut Tarawih walau hanya duduk di kursi.


Mbah Uti yang biasanya berdiri terpaksa harus duduk di bawah tanpa bisa berdiri dan ruku' karena Vertigonya sedang mendekat.


Melihat kondisi ini tampaknya si Kecil nantinya akan membuat ulah.


Sholat Wajib, Dia tenang dengan mengikuti gerakan Imam.


Sebelum Sholat Tarawih, Dia berpindah mendekati Mbah Uyut dengan hanya duduk di sebelahnya dengan terlebih dahulu mengambil kursi.


Saat Witir, Dia mendekati Mbah Uti dengan duduk di sebelahnya.


"Mengapa kamu tadi saat Sholat Tarawih, kok mendekati Mbah Uyut ?"


"Soale...Mbah Uyut...Duduk di kursi ...angkat tangan...manthuk-manthuk !"


"Terus aku pindah ke Mbah Uti. Mbah...duduk di bawah ...angkat tangan .... manthuk-manthuk !"


"Jadi...hari ini...aku ikut Mbah...Kung...Mbah Uyut...dan Mbah Uti !"


"Kamu tidak salah. Hanya saja kalau kamu sehat, harus mengikuti Mbah...Kung."


"Kalau kamu sakitpun, harus tetap sholat dengan cara Mbah Uyut atau Mbah Uti. Bahkan tidak bisa bangun pun, kamu dapat sholat terlentang di tempat tidur atau naik kendaraan umum (bus, Kereta Api, Pesawat) tetap sholat dalam keadaan duduk."


"Oh... Tak kiro...

Aku boleh sholat seperti Mbah Uyut atau Mbah Uti. Duduk....angkat tangan ... manthuk-manthuk !"

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: PERJALANAN 4 JAM


Dari Dukuh Setro, Ke Dinas Sosial (Liponsos) berlanjut di  Masjid Ambengan Batu,  Bratang terus ke Nginden, berlanjut ke Panti Asuhan di Ploso Bogen.


Kesimpulan :

1. Orang menyumbang ke Liponsos Keputih masih banyak. Penghuninya juga bertambah banyak.

2. Orang yang berzakat baik Fitrah atau Mal terus mengalir. Yang disantuni juga bertambah. Zakat Fitrah 35 ribu rupiah.

3. Panti Asuhan.

Orang yang peduli masih banyak juga. Zakat Fitrah : 40 ribu rupiah, bila diuangkan.

4. Takbir di tempat semakin membahana. Bersahut-sahutan satu sama lain.

5. Pasar Pucang, Pasar Krampung, Pasar Bratang tetap ramai.

6. Pengendara R2, pakai Masker tapi sebagian nggak pakai helm.

7. Pengamen anak dan remaja di kampung-kampung bermunculan.

8. Penjual Mercon panen. 

9. Begitu pula dengan Bunga Sedap Malam.

10. Pokoknya hari ini ramai dan meriah.


Kemana Engkau Corona ?


Apa sudah pergi ?


Atau malam ini hingga besok pagi, Dikau Istirahat.


Semoga Engkau Tiada dan Sirna.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: "Sebentar Kung"


Sebelum sholat Tarawih dan diakhiri sholat Witir, pasti didahului Sholat wajib 4 Rakaat yaitu Isya'. Semua orang muslim pasti tahu urutan ini.


Belum selesai membaca Surat pertama pada Sholat Isya', terdengar suara dari Belakang.


"Kung berhenti dulu !"

Makmun yang dipimpin Mbah Uti meninggalkan arena jamaah menuju entah kemana. Pastinya ke ruang sebelah.


Beberapa lama kemudian, rombongan Makmum kembali.


"Sudah Kung !"


Saya selaku Imam menurut saja dihentikan Makmun.

Daripada bersuara terus, nggak ada yang mengikuti.


Bagaimana kalau hal ini terjadi di Mushola atau Masjid, pasti tidak mungkin.


Tapi ya ... sudahlah.

Sholat Jamaah oleh keluarga mampu menahan Imam.

Selanjutnya Imam mengulang rangkaian ritual Sholat Jamaah hingga tuntas.


Usai sholat, si kecil saya tanya.


"Mengapa kamu tidak juga ikut Mbah Uti ke ruang sebelah ?"


"Nggak tahu", jawabnya enteng.


"Lho ...Mbah Uti, kenapa ?"


"Nggak tahu. Aku belum nyampai Mbah Uti sudah kembali lagi !"


"Mbah Uti ...mengapa di Sebelah ...kok cepat ?"


"Mematikan kompor !"


"Oh ....????"

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: DUA BULAN SETENGAH


Dua bulan setengah aku sudah tidak Sekolah.

Bertemu guru jadi susah.

Pembelajaran semakin payah.

Tidak tentu tujuan dan arah.

Ayah ibuku sering marah-marah.

Mungkinkah mereka lelah.

Kalau sudah begini siapa yang salah.

Naik kelas dan lulus apakah masih syah.

PPDB akan berlangsung meriah.

Tanpa harus tahu siapa bocah-bocah.

Haruskah menyalahkan pemerintah.

Hingga akhir Mei menjadi gundah.

Tuhan apakah masih ada berkah.

Atau mungkin Tuhan ingin banyak berkisah.

Bahwa saatnya terus menyembah.

Kepada yang menciptakan alam semestah.

Dua bulan setengah.

Harusnya sudah ada pencegah.

Tapi ya .... sudahlah.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Jangan lupa, harus ketat:

1. Wajib pakai masker, jika perlu face Shield

2. Diukur suhu tubuh sebelum masuk area sekolah/dipintu gerbang.

3. Jaga jarak duduk/berjalan minimal 1 m

4. Cuci tangan/hand sanitizer.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: IKRAR SUMPAH PEMUDA


Hampir semua orang paham bahwa 28 Oktober 1928 telah muncul benih untuk mempersatukan Nusantara.


Satu Nusa

Satu Bangsa

Satu Bahasa


Begitu, bunyi ringkasnya.


Saat ini di era Pandemi Covid 19.


Berubah menjadi

Satu Nusa

Satu Bangsa

Satu Vitamin C


Siapa yang salah dan siapa pula yang dipersalahkan.


Sudah kah hal ini tidak penting lagi.


Semoga semua orang tidak mengubah Sejarah dengan seenaknya demi apapun.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: TIDAK USAH BERTANYA


Ketika seseorang memberikan hadiah, pujian, apalagi penghargaan membuat diri kita senang, gembira, dan bahagia.


Inilah sahabatku.

Inilah temanku.

Inilah ... Inilah...


Muncul ucapan-ucapan yang menuju kebaikan.


Bagaimana kalau sebaliknya.

Seseorang suka mengritik, memberi pendapat di luar nalar, hingga kadang-kadang sering mengajak berantem.

Apakah kita tahan, apa kita mau menerima, apa kita tidak jengkel, apa kita tidak marah ?


Tidak usah bertanya, mengapa demikian ?


Kali ini terkait PPDB SD, ada Sekolah yang karena berada di daerah padat penduduk dengan jumlah usia siswa SD yang begitu banyak membuat Pimpinan Lembaga merasa senang, bangga, dan tidak usah berpikir untuk mencari siswa bahkan cenderung berusaha menambah rombel dengan dalih permintaan masyarakat. Bisa ...ya...bisa tidak.


Bagaimana dengan Sekolah yang wilayahnya dekat perumahan mewah, tidak banyak usia anak sekolah, dan bila ada, ortu memilih sekolah lain di luar Zonasi.


Bagaimana bila Sekolah tersebut kekurangan anak Usia Sekolah, tapi pihak di luar Sekolah justru malah menambahkan rombel.


Apa keinginan mereka, apa maksudnya.


Tidak usah bertanya.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: *Innaalillaahi wa innaa illaihi rooji'uun.* 


*Segenap Pengurus dan  anggota PGRI Kota Surabaya* menyampaikan turut berduka cita  atas meninggalnya


*Bapak Drs. Budi Hartono Kepala SMPN 3 Surabaya*


Semoga semua amal baik almarhum diterima oleh Allah dan diampuni semua dosanya.


Keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,  kesabaran, kekuatan,  dan ikhlas. Aamiin.🀲🀲🀲

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: KOPLAK 3 X


Pagi ini aku menuju ke Karang Empat dari Ambengan Batu. Sesampainya belokan kiri di Sungai, harusnya memilih belokan pertama yang jalannya lebar.


"Arep nangdi...pak ?"

Akhirnya aku ikuti belokan ke kanan yang sudah terlewat.


Setelah melewati jalan Karang Empat, ternyata rumah kakak istriku sudah ke lewat. Aku putar balik, sudah dekat dengan SDN Ploso III.


"Oh....Ancene Koplak !", suara istriku menghentikan SPM sehingga putar balik.

Rumah kakak istrinya sebelah gang II (Karang Empat).


Usai sudah aku harus pulang lewat Gelora 10 Nopember. Sebelum belokan ke kiri Jalan Teratai aku belok kanan lewat Taman Faliatif dan memilih jalur kanan, ternyata ada perbaikan jalan. Putar balik tapi memilih jalur kiri. Sama saja, jalan tidak bisa di lewati.

Akhirnya aku harus lewat Jalan Ambengan Raya (depan Kristus Raja) menuju ke Ambengan Tengah untuk kembali.


"Oh.... Ancene, Koplak !, gumam istriku.


Pagi ini aku koplak 3 kali.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: SUKSES RAPOR ONLINE


Kurikulum dan Rapor online tidak dapat dipisahkan dari Kegiatan yang dilaksanakan bidang Sekolah Dasar.


Mulai dari merancang, mengupdate, hingga akhirnya menjadi produk olahan yang tidak lagi menyulitkan guru.


Guru cukup menuliskan angka-angka hasil dari Belajar siswa.


Baik nilai Ulangan Harian, PTS, dan PAS/PAT.

Guru Surabaya tidak pusing-pusing menuliskan deskripsi Kegiatan.

Guru Surabaya bahkan dimanjakan.

Bidang Sekdas yang sekarang dipimpin Bp. Muhammad Aries Hilmi dengan dibantu 3 Kasi yang merupakan Srikandi Andalan yaitu Ibu Munaiyah, Ibu Henny Rahmah, dan ibu Ike Diyah Pravitasari. Beliau akan terus memberikan bantuan kepada guru.

Puncaknya adalah Rapor dapat dilihat langsung oleh Wali murid/siswa tepat tanggal akhir Tapel 2019-2020, tgl. 20 Juni 2020. Kerja Beliau tidak sendirian, tentunya ada Tim IT yaitu staff Sekdas dan Jajaran Dispendik Surabaya sesuai bidang Tupoksinya masing-masing.


Rapor Online yang digagas tahun 2012 akhirnya saat ini menampakkan hasil nyata.

"Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian"


Peribahasa tersebut tidak usah dilanjutkan, semua sudah tahu.


Inilah gambaran tepat tentang Dinamika Perjalanan Rapor online.


Menyusul GPK yang juga membuat Rapor semi Online Walaupun masih di ketik sendiri.

Bedanya GPK masih memerinci narasi dengan bahasa riil.


Terima kasih, bidang Sekdas.


Semoga perjuangan untuk memudahkan kerja Guru, selalu diridhoi oleh Allah SWT.


Era menulis tulisan tangan, menulis halus, dan menulis indah sudah terlewatkan.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: BACA TELITI

BACA TELITI

BACA TELITI


[27/06 22:48] Ibu Mamik-Kabid GTK BARU JUN 19: Yth. BP/ibu KS SD, SMP

Negeri dan swasta.


Dalam rangka upaya pencegahan  Covid-19, harap melakukan hal2 sbb:


1. Sekolah WAJIB mengisikan "Laporan Tes Covid" di SiAgus, bagi guru atau Tendik  yg sudah melaksanakan Rapid dan atau Sweb, baik yg dilaksanakan oleh Dinas maupun yg dilaksanakan Mandiri


2. Mengisikan data Keluarga yg terkena Covid di "Laporan Keluarga Terkena Covid" di SiAgus (Sistem dalam proses)


3. Pengisian Laporan di SiAgus, maksimal Minggu, 28 Juni 2020, jam 10.00.

Data sementara akan ditarik pukul 10.30.


4. Mengupdate data setiap hari di SiAgus jika ada pertambahan informasi terkait Rapid dan  atau Sweb, baik guru maupun Tendik.


Terima kasih atas kerjasama yg baik.

[28/06 04:38] rudysugengp: Terima kasih

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: BINDENG


Istilah ini muncul karena adanya tutur kata seseorang yang sengau. Kurang jelas dalam bertutur kata akibat saluran pernapasan yang lewat hidung sedikit tersumbat.


"Kede/kidal = menggunakan tangan kiri dalam beraktivitas, Pelat = sulit mengucapkan huruf R, dan Bindeng", menjadi ciri khas untuk mengenali seseorang.


Kehadiran orang-orang di tengah masyarakat yang memiliki ciri khas, menjadikan trade  mark. Mudah dikenali oleh seseorang.

Hanya saja untuk mengenal seorang tamu, kita harus menyiapkan buku tamu, CCTV, dan Foto saat bertemu.


Apa tujuannya ?

Agar data dan fakta yang akan kita cari atau kita butuhkan saat di hari lain tidak mengarah pada ciri fisik, maka jangan remehkan "saat pertemuan"


Sahabatku, 

Marilah mulai hari ini jangan lupakan pertemuan dengan foto, Daftar hadir/buku tamu, dan CCTV HP. Agar kita mengenal seseorang tidak berdasarkan ciri fisik. Seperti halnya "Bindeng"

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: KERJA TELITI MASIH SALAH

(COBAAN atau MUSIBAH)


Pada prinsipnya semua orang yang terlahir di muka bumi adalah Suci ibarat Tabularasa. Dalam proses persalinannya hingga nongol sebagai orok butuh perjuangan panjang. Walau ada jutaan makhluk mungil pada diri Pria, hanya ada satu sperma yang mampu membuahi satu indung telur. Itupun tidak semua mampu bertahan. Jika mampu barulah, Dia tertanam dalam rahim. Perjuangan panjang selama 9.10 bulan (hitungan normal plus minus) di bawa ke mana yang Ibu suka. 


Sampai di sini banyak orang yang paham.

Dalam perjalanan di dunia, sebenarnya tidak ada yang salah. Proses bergaul, belajar, dan berpikir membuat orang menjadi berubah.

Agama sebagai benteng yang mengajarkan kehidupan abadi di dunia dan akhirat menjadi tameng keseharian tidaklah cukup untuk membuat seseorang selalu baik.

Pergaulan dan pola pikir menjadi Jalan kehidupan yang kadang mengalahkan Agama.


Ketika seseorang sudah berbuat baik, teliti, dan hati-hati masih saja ada kesalahpahaman antar sesama manusia.


Manusia sering percaya pada manusia lain ketika terjadi suatu masalah. Benar dan tidaknya suatu permasalahan biasanya didasarkan atas data dan fakta. Namun apa yang dilihat belum tentu fakta. Perlu dikaji ulang agar menjadi data yang valid.


Bila kita sudah merasa kerja teliti dan berhati-hati, maka bila masih salah artinya Cobaan. Bisa jadi Musibah.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Bantu pak RIO di SDN WONOKUSUMO VI.


Tapi dengan santai hingga akhirnya tahu, siapa Bu TRI sebenarnya.


Nggak harus menonjolkan diri.


Karena sifat orang ini adalah selalu ingin dipuji dan disanjung.


Nggak mau di kritik.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: TOUR MALAM


Malam ini aku mencoba menyusuri perjalanan dari Kalidami menuju Nginden untuk sowan pada ortu bersama istri. Sekalian menghilangkan ciri khas dengan rambut "gondrong".


Usai bertemu dengan adik no. 5, kulanjatkan perjalanan lewat STIE PERBANAS. Sepanjang perjalanan dari Brimob Nginden ke Sentra Makanan Bratang, berjubel roda 2, tentunya padat pembeli.


Perjalanan berlanjut lewat Pertigaan Gereja Jawi Wetan belok kiri ke Ngagel Jaya Selatan hingga AJBS, warung padat pembeli. Berlanjut menuju jalan Bagong akan ke Pasar Putran. Karena tidak boleh belok kanan, maka menuju Pandegiling tapi jalan terhalang.


Selanjutnya ke Selatan menuju Roti Suzana. Walhasil sudah tutup. Belok kiri menuju ke Pucang lewat Jalan Bung Tomo.


Setelah lewat rel KA dari Marvel, terdapat apel malam. 

Ada 10 kendaraan roda empat milik petugas Keamanan (Polri, TNI, dan Satpol PP), Ambulance, peralatan Kesehatan,  dan petugas yang bersiap-siap.

Entah apa yang akan dilakukan. 


Rasa takut dan was-was menyelimuti istriku. Hal yang dikhawatirkan adalah Razia dan RAPID TES atau apalah.


Karena belum jam 22.00, maka semua kendaraan berlalu begitu saja. Beberapa Warung makanan tidak luput dari razia. Akhirnya setelah Lewat makam Bung Tomo, belok kiri menuju Pucang hingga akhirnya pulang.


Suasananya benar-benar seperti orang yang akan perang. Beberapa rumah/warung makan yang padat pembeli tak luput dari Pantauan.


Bila tidak ada keperluan, mending di rumah Aja.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Bantu Bu Suwarti di SDN Bulak Rukem I.


Sifat orang ini, senang type Model RIZKY dari SDN SIDOTOPO 1.


Bagi yang nggak sejalan ditinggalkan tanpa kompromi

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: BERSYUKUR


Hidup kadang tidak diberikan pilihan

Apalagi memilih untuk hidup itupun kesempatan


Manusia dan manusia yang menjabat adalah wakil Allah di muka bumi

Apapun yang dilakukan tentu semua adalah rahasia Allah


Ketika seseorang di mutasi itupun sebenarnya rencana Allah


Tidak hanya Pejabat Struktural dan fungsional

Guru yang notabene bukan pejabat tetapi profesi mulia tidak luput dari Mutasi


Mutasi Promosi, Mutasi Pengurangan, Mutasi Kelebihan,

Mutasi Pilihan,

Mutasi Permintaan,

dan

Mutasi beda alam adalah Rahasia Allah.


Intan/permata walau berada di "tlethong sapi" pasti tetap bersinar dan akan dicari orang.


Selamat kembali ke Induk

Semoga lebih indah dan lebih fokus dalam mendulang intan di semak belukar.


Lupakan sepuluh tahun. 

Buat sepuluh tahun menjadi satu tahun dalam berkreasi, berinovasi, dan berdedikasi.


Semoga selalu indah pada akhirnya.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: ANDA


Biasanya Anda mengambil gambar

Biasanya Anda menyebarkan berita

Biasanya Anda membuat Video kenangan


Hari ini Anda terpaku

Hari ini Anda terdiam

Hari ini Anda menangis


Entahlah semoga segera cepat berlalu

Sedih KS lama harus menyendiri di saat semua orang butuh perlindungan


Semoga yang terbaik untuk semua.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Jumat Perpisahan dengan KS BURSA LAMA


Sabtu Perpisahan dengan KS WK6 Baru


Lengkap


Yang satu di hotel

Yang satu di Sekolah

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: PRESTASI DULU & SEKARANG


Siapakah yang mutasi tapi masih meninggalkan kejuaraan ?


Apakah itu guru, KS atau siapapun.


Semoga di tempat yang baru mengukir prestasi.


Bagi yang belum, ayo semangat.


Sebab, keberhasilan siswa adalah keberhasilan guru, Tendik, dan KS.


SEKALIGUS KEBERSILAN SEKOLAH.


Ayo....

Berprestasi

Walau siswa saat ini di rumah.


Jangan pernah lelah mengukir prestasi

Di manapun Anda berada.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: BESEK


"Bancakan"

Itulah makna awal dari Besek yaitu suatu tempat yang terbuat dari anyaman bambu untuk wadah "Bancakan"


Bancakan dapat berisi nasi, telor, tempe, tahu, urap-urap, dan peyek secara sederhana.

Baru kemudian ditambah ayam, udang, daging, dan masih banyak lainnya sesuai daerahnya.


Beberapa jajanan juga diletakkan pada besek seperti tape, tempe, kerupuk, dll.


Karena Besek ini harganya semakin mahal, padahal dapat terus di produksi karena ramah lingkungan maka digunakan untuk wadah daging saat Idhul ada, sate, dan tempat souvernir pakaian (sarung, kopyah, sajadah, atau mukena).


Saat plastik yang sebenarnya benda yang tidak ramah lingkungan merajalela di sekitar kita sudah sepantasnya kita kembali ke alam yaitu menggunakan bambu, rotan, eceng gondok, serat kayu, pandan, dan akar tanaman pantai untuk wadah dan tali.


Kriya anyam adalah jawaban dari kegiatan ramah Lingkungan.

Ketrampilan, kreativitas, dan kerja di rumah merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan hidup dan menambah penghasilan.


Bapak/Ibu, mari kita berikan pembelajaran "proyek" yang bermanfaat.


Semua itu sudah kita miliki. Terutama yang ada di desa. Jangan remehkan hasil alam yang ramah lingkungan. Lewat tangan trampil Bapak/Ibu maka kita tidak pernah "melarat"


"Besek"

Ramah Lingkungan, ada di Indonesia, bisa kita tanam terus menerus, dan harus telaten.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: DUA JAM


Pagi ini usai sholat Id Besar, mengikuti perjalanan dari Dukuh Setro menuju Jalan Kenjeran ke arah Timur.


Alhamdulillah.

SPBU depan Superindo (Yakaya) tutup. Perjalanan berlanjut di depan patung Cumi-cumi (PARK), lanjut menuju Utara ke arah Jembatan Surabaya. Kondisi tutup untuk kendaraan R2 dan R4. Begitu juga Pantai Kenjeran lama. Sebelumnya membeli Pertalite Botolan 20.000 rupiah. 

Sampai di Taman Suroboyo ke arah Selatan dekat SMPN 54 belok kiri.


Bertemu sahabat lama yang sudah tidak conect 1,5 tahun. 

Sahabat ku ini dulu sering touring. Dengan Suzuki Futura yang sudah dijual pernah ke Bali, Lombok, Banyuwangi,  Yogyakarta, Solo, dan Bandung. Malang sekitarnya,  Lamongan, Gresik, Kediri,  Blitar, Mojokerto, Trenggalek, Magetan, Madura dll. Mulai bensin/premium seharga 1.800 sampai 4.500. Setelah sekian lama tidak bertemu, banyak kenangan, dan satu per satu telah tiada.


Perjalanan di lanjut ke Utara ke Barat lewat Polsekta Kenjeran/Bulak. Tahun 2012 s.d 2018 ambil Naskah UN/US pukul 5.00. Putar balik menuju Pintu Gerbang Suramadu ke arah Madura.

Sebelum itu dalam perjalanan ini masih banyak pembeli Kambing. Di pojok jalan menuju Pondok Asrori terdapat Tulisan Sapi harga mulai 13 juta. Lanjut Lewat sebelah Tambak Wedi menuju SMPN 31 lanjut ke SDN WK6, 4, 5, 1 menuju Ampel. Sepi putar dekat RPH, Sapi disini di sembelih "JULEHA". Harga mulai 17,5 juta. Menuju Pasar Loak Gembong masih tutup lewat ke SDN Pecindilan menuju lewat Krampung kembali ke Dukuh Setro.


Dengan liburan COVID 19, membuat pedagang banting harga dan pembeli hewan Qurban banyak pula yang beli saat Idhul Adha. 


Berapa banyak hewan Qurban yang biasanya dibeli oleh Sekolah, membuat pedagang juga berkurang.


Semoga tahun depan dan setelah hari ini, semua normal tanpa New.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: MERGER 


Merger sebenarnya selalu disiapkan oleh Tim Pemkot Surabaya dan Dispendik.


Kebanyakan untuk SDN.

Sedang : SMPN terjadi penambahan terutama selama 10 tahun sejak Ibu Risma.

Untuk SMA/SMKN sebelum beralih ke Pemprov ada penambahan bahkan sudah disiapkan beberapa gedung. Begitu dilimpahkan tahun 2015,  maka banyak yang di alih fungsikan menjadi SMPN. Sebagai contoh, SMPN 60 awalnya disiapkan untuk SMKN Pariwisata.


(2012) Merger beberapa SDN tahun ini didahului dengan serangkaian Kegiatan :

Perencanaan

Sosialisasi

Pelaksanaan.


Masa ini berlangsung terus hingga merger 2 Januari 2019.


Merger (15 Mei 2020), yang ditandai Sertijab 15 Juli 2020 dengan tanggal SK 13 Juli juga direncanakan oleh Dispendik.


(Karena situasi Pandemi COVID 19) Hanya saja : tidak ada Sosialisasi jangka panjang kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Yang ada hanya : Sosialisasi jangka pendek.

Sedang terhadap Wali murid dan siswa hanya secara virtual tanpa Tatap Muka.


Sehingga KS Baru tidak ada persiapan.

Ini sama dengan merger 2008 dan 2009.

Karena KS baru menggantikan dua SDN sekaligus.


Bahkan Merger atau regrouping sebelum 2008 juga sudah pernah dilaksanakan karena Kebutuhan, siswa mulai berkurang, dan penggusuran lahan.


Siapa yang pernah mengalami SDN siap di Merger ?


Siapa pula yang mengalami di tempatkan di SDN Merger ?


Segudang pengalaman Anda, jadikan Best Practice.

Terutama yang masih berlanjut ke IV C dan IV D.

Mudah-mudahan, ada guru/KS/Pengawas/Penilik yang hingga IV E.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: LIMA JAM


Perjalanan Surabaya lewat Tol Sumo, turun Legundi ke Krian, Trawas, Prigen, dan Masjid M. CHENG HOO_Pandaan.


Selama lima jam,  hampir semua orang yang saya jumpai menggunakan masker. Paling tidak 90 %.


Mampir pertama di Puthuk Sooko, yang merupakan rencana Destinasi Wisata dalam proses. Di tempat ketinggian dari Jalan Raya Trawas terdapat 7 Joglo dengan 8 kedai makanan dan minuman. Pemandangan indah, sejuk, dan baru satu bulan buka.


Ada sedikit pertunjukan yaitu "Pentil Munyer".


Kita harus waspada terhadap semua kejadian di sekeliling kita. Jangan lengah dan asyik dengan satu pandangan. Saatnya memperhatikan lebih detil. Tidak hanya fokus, walau inipun baik.


Usai dari Puthuk Sooko ke Pasar Prigen. Ramai tapi tetap distancing dan pakai masker. Pisang, jeruk peras, Alpukat, dan Tape Ketan Ireng menjadi andalan di pasar ini.


Sate Ayam "Asin" selalu menjadi jujugan para penikmat kuliner di samping sate Kelinci, Kambing, dan daging.


Perjalanan singgah di Masjid Muhammad Cheng Hoo. Perlengkapan sabun, hand Sanitizer, dan protokol kesehatan menjadi prioritas. Sebelum sampai di sini melewati Diklat milik Pemkot dan Candi Jawi.


Walau bepergian, orang-orang lebih mementingkan menjaga kesehatan diri. Pakai Masker, Jaga Jarak, Cuci tangan dengan sabun, dan memanfaatkan hand sanitizer.


Refreshing sehat dengan sedikit keluarga dan orang yang kita kenal sehat.

Agar imun kita meningkat.

Bila sakit atau tidak enak badan sebaiknya di rumah saja.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Bagi yang belum tidur.


Malam ini sempatkan melihat dua bintang.


Tapi pandanglah dengan teliti.


Bila berkedip berarti BINTANG.


Bila tidak berkedip adalah PLANET.


Dua Bintang atau apapun yang ada di langit pada malam ini adalah pertanda.


Apa itu ?

Anda pasti tahu jawabnya.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: Hujan berkali-kali

Malam ini

Pertanda

Corona akan menjadi pupuk di bumi

Dan

Dibawa serta ke langit

Kembali kepada sang Pencipta


Semoga besok pagi terasa indah, sejuk, dan penuh berkah

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: HIDUP REZEKI JODOH MATI


Empat pilar rahasia Illahi, hanya Allah yang tahu. Allah yang maha segalanya.


Hidup adalah awal napas orok yang telah hidup sebelumnya di janin untuk ditandai sebagai hari lahir dengan awalan "menangis". Bila bayi tidak menangis, maka tenaga medis/dukun bayi membantu mencubitnya. Tangis tanda kehidupan. Semua bahagia. Untuk ada di muka bumi wajib persetujuan Allah.


Rezeki akan nampak bila setelah kelahiran jabang bayi ada perubahan dalam kehidupan bagi yang merawatnya. Tentunya orang tua yang paling merasakan adanya penambahan rezeki atau biasa saja. Bila terpaksa harus di adopsi karena sesuatu hal, maka rezeki akan ketahuan saat siapapun mengasuhnya hingga dewasa. Bertambah dan berkurangnya rezeki merupakan rahasia Illahi.


Jodoh adalah permulaan perkembang biakkan makhluk manusia untuk tetap eksis di muka bumi. Ada yang sudah pacaran lama, nggak jadi nikah. Walhasil,"Oh...belum jodohnya". Proses mempersatukan dua insan beda jenis keturunan Adam dan Hawa, hak prerogatif Allah.


Mati adalah hal yang paling tidak disukai manusia. Ini berarti putus sudah semua amalan, kecuali 3 perkara yang sudah banyak dikenal orang.


Ke empat pilar rahasia Illahi sudah seharusnya dilewati. Bagi yang melewati semua jalan tersebut adalah hal biasa.

Yang tidak terima, justru kita yang masih ada.


Terutama kematian.

Sejuta pertanyaan.

Diawali,"Sakit apa ?"


Kebetulan tahun 2020 ada sosok yang muncul dan membuat gempar dunia dan seisinya. "COVID 19"

Inilah biang kerok kematian yang ditakuti bagi sebagian orang, terutama yang bekerja di dunia kesehatan. Tentunya bagi keluarga yang masih hidup. Sebagian orang masih menganggap hal biasa. Terserah kepercayaan dan keyakinan Anda.


Yang pasti, seperti wabah mematikan sebelumnya antara lain : TCD (Typhus Cholera Disentri), Raja Singa,  Cikungunya, Flu burung, HIV dll. sudah mulai ditemukan faksinnya dan sudah mereda.


Kelak suatu hari COVID 19 akan mereda. Hanya saja, entah kapan.


Saatnya berdoa, bersabar, dan berserah diri.


Hidup, rezeki, jodoh, dan mati tetap harus berlangsung. Semua rahasia Allah semata.

Allah yang menciptakan dan Allah pula yang akan menyelesaikan.

[13/08 16:16] Tri Eko Pai Bursa: [09/08 21:07] rudysugengp: SELAMAT ULTAH KE-51


"BAPAK BAROMETER"


Pada HUT ke-51 

Kami sudah tidak bersama dengan Bapak Barometer Pendidikan kota Surabaya.


1 Maret 2012 hingga Nopember 2019, masih dalam satu frame  di Dispendik Surabaya.


Banyak hal yang saya dapatkan.

Kebebasan berkreasi dan berinovasi dalam berbagai hal.


Apalagi wahana tersebut telah Bapak Ciptakan untuk kepentingan pendidik dan tenaga kependidikan.


Apel Senin yang Bapak Canangkan, kini tinggal kenangan.


Program yang Bapak gagas, kini tinggal melanjutkan.


Bapak telah meletakkan berbagai pondasi yang memperkuat kedudukan Insan yang bekerja di dunia pendidikan.

Segala bentuk Online/Virtual yang Bapak gerakkan, kini menjadi Terbukti.


Semua tidak mengira, jika berbagai sistem berbasis Internet mulai dari PPDB ONLINE, RAPOR ONLINE, Try out/Ujian online, saat ini sudah tidak asing bagi guru dan masyarakat. Apalagi kemudahan guru dan tenaga kependidikan dalam kenaikan pangkat dll.


Delapan tahun lalu, banyak orang yang mengeluh.

Banyak orang pesimis.

Bahkan dari berbagai Media baik cetak maupun elektronika mengecam kebijakan yang Bapak ambil.


Semua Bapak hadapi dengan senyum, sabar, dan penuh solusi.


Semoga Bapak sekeluarga, saat ini dan seterusnya selalu mendapatkan perlindungan Allah SWT.


Saya menunggu, Kiprah Bapak untuk kepentingan yang lebih luas.

Untuk Surabaya.

Juga untuk  Indonesia.


Selamat  berjuang untuk  L1 atau L2.


Terima kasih.

Mohon maaf.


Surabaya, 9 Agustus 2020

[10/08 04:29] Bp Ikhsan-Kadispendik (2012-2019): Maturnuwun

[10/08 04:30] Bp Ikhsan-Kadispendik (2012-2019): Pak rudi, sahabat saya

[13/08 17:19] rudysugengp: Terima kasih.


Semoga Allah.

Memberikan Kebahagiaan untuk Ibu Sekeluarga.

[13/08 17:35] Tri Eko Pai Bursa: Aamiin3x yaa robbal alamiin

[13/08 18:28] rudysugengp: Alhamdulillah


Bu Tri pergi dan diselamatkan YME


WK6&7 saat ini lockdown.


Hikmah

[13/08 18:28] Tri Eko Pai Bursa: Jadi apa yang saya tulis kapan hari di wa, pelan tapi pasti sudah terbuktiπŸ™πŸ™πŸ™

[13/08 18:30] Tri Eko Pai Bursa: Asli saya tidak tahu kabar wk 6 dan 7 sejak pisah kenal KS kapan hari 


Cuman pagi tadi fiiling saya g enak , saya merasa kangen banget sama teman-teman makanya kuluncurkan maticku ke wk 6 ternyata di lokcdown dan 23 teman-teman ku di karantina πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­πŸ™

[14/08 17:55] Tri Eko Pai Bursa: Semoga terkabul spt awal" , separo WFH,separo WFO aku setuju sekali yg penting daring ttp berjln

[16/08 11:28] rudysugengp: HUT RI 75


Tahun ini ada destinasi baru merupakan pengembangan yang sudah ada.

"Apa itu ?"


Alun-alun Surabaya.

Pada umumnya alun-alun adalah suatu  identitas halaman luas berpohon yang dikelilingi oleh Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten/Kota, Rumah Kediaman Pejabat,  Masjid, dan pasar. 

Perpaduan ini berdekatan dan saling mendukung.


Alun-alun Surabaya sudah ada yaitu Taman Surya.

Ada Kantor Walikota, rumah Kediaman Pejabat, dan Masjid (walau agak jauh). Pasar yang dekat Taman Surya, memang tidak ada. Dulu : Taman Surya ramai berjualan PK 5.


Alun-alun Surabaya tahun 2020 di era akhir Pengabdian Ibu Tri Rismaharini berada di Balai Pemuda/Balai Budaya. Terletak di sebelah Utara Kantor Pemda Kota Surabaya dan berdekatan dengan Kantor DPRD KOTA SURABAYA.


Tanggal 17 Agustus 2020 akan diresmikan.


Tulisan ini bukan ingin mengajak/mengundang untuk datang. Paling tidak sekedar tahu.

"Jangan lupa : Jaga Jarak, Pakai Masker, Cuci tangan, dan hindari Keramaian"


9 Desember 2020, Pilkada Surabaya.

Sesuai aturan, Ibu Tri Rismaharini sudah dua periode.

(2010 - 2015/2016 - 2021), sehingga tidak dapat dipilih kembali.


Sudah banyak yang Beliau hasilkan untuk Pembenahan kota Surabaya.


Jalan, Taman, Museum, Budaya, Ekonomi (Pasar/Mall), Puskesmas/Rumah Sakit, Drainase, Kemegahan Sekolah, Pendidikan Karakter dll. telah terujud. Mimpi Beliau masih ada dua yaitu Area Lapangan Tembak dan Piala Dunia di Gelora Bung Tomo. Akankah terukir juga ?

Semoga !


Tentunya masih banyak pula hal-hal yang masih dapat dilanjutkan atau diciptakan oleh Pemimpin baru kota Surabaya.


Semoga, semua bahagia bersama keluarga.


Surabaya, 16 Agustus 2020.

[26/08 14:29] rudysugengp: SDN KK 2, 16 orang Swab, hasilnya Negatif.

Sukolilo 250, 20 orang Swab, hasilnya Negatif,

Kenjeran 248, 13 orang Swab, hasilnya negatif

[26/08 14:29] rudysugengp: 49 orang yang terdiri atas KS, Guru, TU, Kebersihan, Keamanan, dan Tenaga Ekskul di 3 SDN wilayah Utara, khususnya Bulak.

Positif 0 %.

[26/08 14:29] rudysugengp: Perlu dikaji !!!!

[26/08 14:30] rudysugengp: Eh....

Lupa...

Sedang Mantu.

Maaf

[26/08 14:34] rudysugengp: Karena Capek.


Sering kumpul orang yang tidak dikenal.


Kesehatan Imun Turun

[26/08 14:34] rudysugengp: BURSA 13 orang

[26/08 19:29] rudysugengp: GHIBAH


Pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani dalam Ultah RCTI ke 31, 25 Agustus ber kolaborasi dengan Raja Dangdut Rhoma Irama dalam sebuah lagu yang berjudul Ghibah.


Apa itu ?

Menggunjingkan atau membicarakan sesuatu yang menyebabkan orang lain tidak suka.


Apa kaitannya dengan saat ini ?


Setelah Rapidtes/Swab biasanya muncul hasil Reaktif/positif dan Non Reaktif/negatif.

Bagi yang negatif/non reaktif tentu tidak menjadi masalah.

Bagi yang Reaktif/positif, tentu menjadi beban tersendiri.

Kita tidak perlu mencari-cari siapa teman kita yang positif/reaktif. Saatnya berdoa dan bersyukur.

Baik yang positif atau negatif harus selalu bersabar. 

Saling mensport untuk tetap jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, jaga kesehatan, hindari kerumunan, di rumah aja bila tidak ada kepentingan yang urgen, dan saling memberikan dukungan.


Salah satu syair yang sudah terkenal tentang peribahasa gajah dan kuman.


Kita semua paham dengan peribahasa tersebut.

Semoga semua selalu berbahagia bersama keluarga tanpa Ghibah.


Surabaya, 26 Agustus 2020

[27/08 10:44] rudysugengp: PERJUANGAN DAN DOA


Tiada perjuangan tanpa doa.

Begitulah yang seharusnya kita lakukan dalam keseharian.

Bekerja dengan ikhlas dan beribadah dilakukan secara selaras, serasi, seimbang dengan skala prioritas.

Orang beriman tidak akan sulit menerapkan hal ini.

Kehidupan yang sudah diwarnai rona-rona panjangnya usia di tambah dengan kematangan pola pikir membuat seseorang menjadi teruji baik dalam tutur kata dan perbuatan. Penting banget, tidak menyalahkan orang lain apalagi menghakimi bila seseorang terkena musibah.


Kisah ini berawal dari perjuangan seorang teman yang berjibaku melawan keberadaan COVID 19 di tubuhnya.

Tiga belas hari berada di rumah sakit, tidak dirasakan sebagai beban yang harus di tolaknya.

Anjuran Dokter dan Tim Perawat diikuti dengan sabar.

Tim kesehatan rumah sakit pun berjuang semaksimal mungkin agar tidak ada pasien yang bertambah parah selama masuk rumah sakit.

Simbiosis mutualisme antar pasien dan tim kesehatan dibarengi dengan dukungan keluarga dari rumah.

Rumah sakit adalah tempat merawat orang sakit. Ada standar waktu, tempat, menu, dan beaya dalam pelaksanaan.

Jangan dianggap rumah sendiri, yang bebas membuat mie instan, selalu ada camilan, bahkan jika ingin sesuatu kita dapat minta bantuan Keluarga dengan segera. 

Pasien kadang lupa bahwa dirinya dalam proses observasi agar sembuh.

Berbagai jenis obat, menu sehat, dan tabung hirup oksigen kecil, dan peralatan medis disiagakan oleh Petugas Medis sesuai juklak dan juknis rumah sakit.

Jadi, "jangan rewel".

Anda di rumah punya aturan bebas.

Di rumah sakit ada standar.

Semua harap maklum.


Olah raga menjaga kebugaran dan keindahan tubuh sudah tidak berlaku. Olahraga harus dalam rangka menjaga Imun tubuh. Mencari sang Mentari harus dilakukan. Hal utama adalah mengatur pola napas dan melupakan apapun yang ada di rumah. Keluarga, Ngerumpi, hewan kesayangan, dan lelah pikir harus dihindari.

Fokus untuk sembuh.

Ini butuh perjuangan dan doa.


Hari berlalu sampailah waktu yang ditunggu.

"Bapak....imunnya hebat !"

"Besok boleh pulang !"


Jangan gembira dulu.


Pasca sembuh inilah yang harus dijaga karena masih lanjut Isolasi Mandiri di RumahAja.


Saatnya bertemu keluarga.

Tidak boleh ada yang mengucilkan.

Antar keluarga harus saling menjaga jarak dan sport agar new normal.


Hanya saja tetangga di sekitar tidak ada yang peduli dan bahkan menjauhi.

Hal ini wajar.

Ketika harus kehabisan obat, Keluarga akan keluar tidak berani.

Beruntung 200 meter dari rumahnya ada tetangga yang berprofesi dokter. Naluri dokter yang selalu menolong orang lain, akhirnya utusan pegawainya untuk mengantar obat dan diberikan secara cuma-cuma.

Semoga semua saling mematuhi protokoler Kesehatan yang diterbitkan oleh pihak berwenang.

Jangan anggap remeh pada semua penyakit.

Saatnya kembali mengingat Allah SWT lebih dekat lagi.


Surabaya, 27 Agustus 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar