Rabu, 06 September 2017

TULISAN 7, 6 September 17

Tgl. 6 September 2017

[06/09 07:19] rudysugengp: PAKET HAJI PEJABAT

Sebenarnya Haji dan Umroh bagi Pejabat (Gubernur/Walikota/Bupati/Ketua DPRD) se Indonesia, perlu difasilitasi oleh Pemerintah Indonesia dalam hal Antrian.
Pendapat ini memang tidak adil.
Mereka Harus Bayar Sendiri.
Paketnya cukup 21 hari.
Berangkat tgl. 5 Dzulhijjah & pulang tgl 25 Dzulhijjah. (11 Hari di Mekkah, dan 10 hari di Madinah)

Pemerintahan selama 21 hari diserahkan kepada Wakilnya.
Tahun depan GANTI wakilnya.

Dengan Adanya Paket Haji Pejabat, diharapkan kepada Beliau dapat merasakan Kebersamaan, menyatukan visi NKRI, dan menambah Wawasan tentang Makna Haji.
Sepulang ke tanah air, paling tidak akan membawa perubahan perilaku baik dalam diri pribadi maupun dalam mengambil Keputusan yang berpihak pada masyarakat.
Tempatnya dalam satu hotel dengan pola hidup dan makanan yang sama dengan JAMAAH Haji lainnya.

Bagi PEJABAT non Muslim, juga digerakkan ke :
YERUSALEM DAN ROMA BAGI yg Katholik dan Protestan/sesuai kiblat peribadatan masing-masing.
Penganut Hindu - Budha ke India.
Pejabat Konghucu ke RRC.

Makna dibalik Paket Haji Pejabat, pasti Anda lebih paham.
[06/09 08:14] rudysugengp: Ini kisah Pak Arta

Orangnya diam.
Beliau kaya harta tapi tidak pantas disebut kaya.
Pernah dan sering ke luar negeri.
Profesinya entertainment.
Saat di Madinah, istrinya pernah pingsan dan tak sadarkan diri, karena memforsir IBADAH sholat ARBAIN.
Setelah siuman, ternyata jarang makan dan diet ingin kurus.
Keseharian di Madinah dan Mekah, jarang berdua.

Pada Saat usai Lempar Jamarat/Jumroh hari ke-2, tgl. 11 Dzulhijjah yg meliputi :
Ula
Wustha
Aqabah
Sekitar pukul 05.35 di Perbatasan Mina dan Mudzalifah, tertabrak seseorang sedang mendorong kursi roda yang diatasnya perempuan Turki.

Saat bangun dari Jatuh, mulut nya berdarah.
Sesaat tidak apa apa.
Setelah saya amati dan perhatikan, dagunya sobek dan menganga, ukuran pj. 1 cm, lb. 0,5 cm.
Kebetulan ada teman yang membawa tisu dan handyplas.
Sementara dihentikan kucuran darahnya dengan 6 plester handyplas.

Setelah dialog, Beliau menyampaikan statemen, "Iki akibat, cangkemku bosok waktu di Indonesia".
Maaf ucapan saya kutip dan terkesan bahasanya kurang sopan.

Perjalanan menuju Tenda Mina masih 1 km.
Beliau nampak tenang dan pasrah.

Sesampainya di Tenda Mina, mencari Dokter dan Perawat.
Sebab harus dijahit.

Ternyata PERLENGKAPAN untuk jahit dagu belum tersedia.

Baru pukul 20.30 WAS, peralatan baru ada.
Tapi petugas kesehatan resmi yang akan menjahit tidak ada atau tidak ahli.
Akan dibawa ke Rumah sakit, tergolong ringan.

Alhamdulillah ada Jamaah Haji KBIH MUHAMMADIYAH yg profesi sehari-hari tukang Jahit tubuh dan Anestesi/pembiusan.

Walhasil, segera disuntik bius lokal di nadi tangan, terus dagunya dijahit.

Nah....
....
[06/09 09:10] rudysugengp: Paket Lewat Cargo depan Hotel.

Barang yg dikirim minimal 20 kg.
Beaya sampai ke Surabaya, 9 real per kg (minimal ongkir 180 real).
Lama waktu : 20 hari.
[06/09 10:43] rudysugengp: Catatan tambahan :
Kisah Pak Arta :
Gigi taring bawah sebelah kanan, lepas saat jatuh; sedang gigi taring dan geraham kiri lepas/tanggal/copot 2 buah dan terbuang di TKP, saat berkumur.
Total gigi bawah, hilang 3 buah.
[06/09 10:54] rudysugengp: SAAT BELUM HAJI, GIGI BAWAH TINGGAL 3.
Setelah Naik Haji, GIGI bawah hilang semua.
Jadi rahang bawah tanpa gigi.
Rahang atas masih komplit


Tidak ada komentar:

Posting Komentar